SEJARAH KEPEMIMPINAN DAN CARA KEPEMIMPINAN TOKOPEDIA
Tokopedia resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di bawah naungan PT Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009. Sejak resmi diluncurkan, PT Tokopedia berhasil menjadi salah satu perusahaan internet Indonesia dengan pertumbuhan yang sangat pesat.
Tokopedia memiliki bisnis marketplace terdepan di Indonesia yang memungkinkan setiap individu, toko kecil, dan brand untuk membuka dan mengelola toko daring. Hingga saat ini, Tokopedia menjadi marketplace yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan, layanan dasar Tokopedia dapat digunakan oleh semua orang secara gratis.
Melihat sejarah para founder seperti Jack Ma dan Steve Jobs, William Tanuwijaya memiliki kesimpulan bahwa sosok pemimpin bukanlah sosok yang paling berkuasa yang harus memimpin sebuah perusahaan.
William berpendapat “Contoh Uber, foundernya sangat dikultuskan, dan ternyata perusahaannya tumbuh di atas kapasitas mereka dan mereka masih diidolakan, jadi mereka tidak bisa membangun kesuksesan itu. Bukan misi yang dijaga, tapi justru kekuasaan.” ungkapnya.
Maka dari itu William berusaha membangun Tokopedia agar menjadi perusahaan yang lebih mengemban visi dan misi ketimbang menjadi institusi yang bergantung pada sosok pemimpin.
Ia tidak berharap menjadi seperti sosok Steve Jobs yang secara tiba-tiba harus mencari pemimpin pengganti, melainkan seperti Jack Ma yang memberikan estafet kepemimpinan seiring pertumbuhan bisnisnya.
Tidak menjadi pemimpin konservatif tetapi tetap menghargai pengalaman memimpin para orang-orang hebat, dapat dikatakan William Tanuwijaya telah menjadi tokoh pemimpin bergaya milenial yang berhasil membawa Tokopedia semakin bersinar.
Bisa dilihat juga Gaya Kepemimpinan pendiri Tokopedia versi Leontinus alpha Edison
Pria lulusan BINUS University ini berujar bahwa dulunya Tokopedia hanya berawal dari 4 orang saja, namun sekarang sudah berjumlah 1700 karyawan.
Dirinya berujar “Aset terbesar perusahaan adalah manusianya untuk membangun perusahaan kelas A anda perlu merekrut orang-orang kelas A pula, kalau anda merekrut orang kelas B maka kualitas perusahaan anda akan turun” ujarnya.
Setelah bekerja selama 6 tahun dirinya memutuskan untuk membangun Tokopedia karena melihat peluang dalam bidang e-commerce. “ketika saya memulai Tokopedia saya ke kampus-kampus untuk meyakinkan para alumni terbaik mereka untuk gabung sama saya. Mereka semua tidak ada yang datang” ujarnya.
Pria yang menggemari Anime One Piece ini menganggap para karyawannya adalah sebuah “Nakama” yang berati kawan dalam bahasa Indonesia. “Saya analogikan Tokopedia sebagai sebuah kapal yang sedang berlayar mencari harta karun. Semua bergabung dalam kapal yang sama mencari harta karun” menurutnya.
Dirinya berharap Tokopedia sebagai perusahaan yang banyak beropini memberi ide namun tetap dengan satu tujuan, bukan perusahaan yang memiliki banyak pilihan dan arah yang justru membuat “kapal” tenggelam. William berharap dalam 10 tahun kedepan Tokopedia dapat membantu brand-brand lokal Go Internasional dan membangun Indonesia melalui ekonomi digital.